Kelompok Belajar

 

Silabus Sesi 7

“Sesi 7 : Filsafat Badan”

Para perempuan memiliki caranya sendiri dalam memperlakukan alam. Pengalaman-pengalaman para perempuan dalam merawat alam inilah yang pada gilirannya memiliki filosofi sendiri, seperti mengibaratkan alam sebagai ibu. Masyarakat Mollo menganggap alam sebagai tubuh yang menjadi kunci untuk keselamatan hidup. Batu dilambangkan sebagai tulang, tanah sebagai daging, air sebagai darah, dan hutan sebagai paru-paru, kulit dan rambut. Filosofi-filosofi yang berasal dari pengalaman para perempuan ini penting diketahui, dikaji dan dikumpulkan untuk menjadi motivasi dalam perjuangan mempertahankan ruang hidup dari cengkraman kuasa rejim ekstraksi.

Pengalaman perempuan di dalam reproduksi baik reproduksi biologis, sosial maupun budaya. Penyingkiran perempuan atas ruang hidupnya tidak terlepas hal-hal reproduksi biologis dan sosial. Para perempuan di kampung perlu diberikan suatu ruang yang dapat membicarakan secara transparan tentang reproduksi perempuan. Hal ini dalam masyarakat masih dianggap tabu, seperti anak-anak tidak tahu dari mana mereka dilahirkan. Pengetahuan-pengetahuan para perempuan tentang kesehatan produksinya sangat penting. Sebagai bukti dari penyingkiran para perempuan atas pengetahuan-pengetahuan tersebut adalah pada masa kolonial banyak para perempuan penari yang dihilangkan. Di Eropa para dukun-dukun perempuan dihilangkan, padahal mereka berhasil mengkoneksikan perjuangan pada massa itu dengan alam.

Para perempuan memaknai ruang hidupnya tidak hanya dalam konteks individu, tetapi juga sampai kepada masyarakat dan negara. Hal ini terlihat pada kelompok-kelompok tenun di Nusa Tenggara Timur. Perempuan yang mengerjakan tenun dipandang hanya menghabiskan waktu di domestik saja dengan setiap harinya duduk mengerjakan tenun. Tapi, dari praktik keruangan perempuan ini lah mereka kemudian dapat menciptakan pengetahuan-pengetahuan terkait reproduksi sosial seperti teknik pewarnaan, motif, hingga akhirnya memberikan suatu identitas kepada laki-laki. Para laki-laki ini jika tidak menggunakan tenun tidak dianggap lagi sebagai kelompok masyarakat adat mereka. Oleh sebab itu, konteks praktik-praktik keruangan perempuan ini perlu dinampakkan agar menginspirasi para perempuan lain yang mengahadapi keadaan yang sama.

Bacaan Wajib 

Siti Maimunah (2015) Molo, Pembangunan dan Perubahan Iklim                    (Jakarta: Penerbit Kompas)

Yayasan Jurnal Perempuan Indonesia (2013) Jurnal Perempuan no 80,           tema “Tubuh Perempuan dalam Ekologi”.

Dianne Rocheleau, Barbara Thomas-Slayter, and Esther Wangari, eds             (1996) Feminist Political Ecology: Global Issues and Local                   Experiences (London: Routledge)

Dianne Rocheleau  (1995). Maps, Numbers, Text and Context: Mixing                 Methods in Feminist Political Ecology. Professional                                Geographer  47(4):458-467

_____. (2008) Political ecology in the key of policy: From chains of                      explanation to webs of relation”. Geoforum 39 (2008) 716–727

Riview Bacaan Wajib

Live Streaming Sesi 7 : Filsafat Badan

Berita

Tubuh Dan Alam: Filosofi Hubungan Antara Nalar Dan Alam

Siaran Pers

Siaran Pers Sesi 7 

Sintesa