APA RubaPUAN?

Ruang Baca Puan adalah lingkar belajar yang digagas Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT) untuk mengajak anak-anak muda, khususnya perempuan memahami situasi tanah air lewat mendalami  pemikiran-pemikiran  kritis  mengenai ekologi politik feminis. Proses belajar akan diampu oleh Dr. Haris Retno Susmiyati (Pengajar &  Ketua Pusat studi Hukum Perempuan dan Anak Fakultas Hukum, Universitas Mulawarman) dan Siti Maimunah (WEGO-ITN/ Marie Slodowska Curie Fellow, Universitas Passau Jerman).

MENGAPA RubaPUAN?

Ruang Baca Puan digagas berangkat dari keprihatinan situasi pandemi covid19 yang membuat kegiatan Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT), tidak bisa dilakukan sebagaimana dalam situasi sebelum pandemi. Seluruh kegiatan hanya dapat dilakukan dari rumah masing-masing pegiat (Work From Home). Kesempatan ini dimanfaatkan para pegiat TKPT untuk melakukan evaluasi terhadap situasi perempuan Indonesia secara umum dan perempuan pegiat TKPT khususnya. serta kerja-kerja yang dilakukan. Salah satu temuan hasil evaluasi adalah  minimnya budaya membaca yang menghinggapi masyarakat Indonesia dan perempuan khususnya. Berdasarkan temuan UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%, artinya dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca. Namun faktor utama yang menyebabkannya adalah kurangnya akses membaca bagi perempuan. Selain itu minat baca perempuan Indonesia cukup tinggi, namun potensi tersebut belum mewujud dalam perilaku, kebiasaan dan budaya membaca dengan baik.

Bagi Pegiat TKPT juga dirasakan masih sangat kurang melakukan diskusi dan telaah dengan berdasarkan pada tulisan-tulisan kritis. Sehingga dilakukan lah penelusuran literasi sesuai kerja TKPT terkait keadilan gender dan ekologis. Hasil penelusuran membawa para perempuan TKPT untuk menjelajah salah satunya pemikiran-pemikiran Vandana Shiva tentang Ekologi Politik Feminis. Telaah dan diskusi dilakukan dan memberikan kesadaran baru tentang situasi yang saat ini dihadapi umat manusia dan perempuan khususnya. Kegembiraan dalam menelusuri literasi-literasi membawa kesadaran untuk membagi pengalaman membaca yang luar biasa ini dengan perempuan-perempuan muda di Indonesia, yang mungkin mengalami hambatan mendapatkan akses terhadap literasi bermutu dari luar Indonesia. Hal inilah yang mendorong TKPT berinisiatif membuka Ruang Baca Puan (RubaPuan), yang ingin memberikan pengalaman mewah dan kegembiraan bagi perempuan muda Indonesia untuk menelaah literasi-literasi bermutu terkait ekologi politik feminis.

RubaPUAN diselenggarakan bertujuan, memberikan pengalaman belajar online bersama perempuan muda Indonesia memahami situasi tanah air melalui telaah pemikiran-pemikiran  kritis  mengenai ekologi politik feminis. Telaah dan pendalaman tersebut diharapkan akan membiasakan, membangun perilaku dan budaya perempuan muda untuk aktif menelusuri literasi-literasi ekologi politik feminis dan mengkritisinya. Selain itu RubaPUAN diharapkan mendorong perempuan muda mampu menyuarakan hasil telaah kritis terhadap literasi ekologi politik feminis dan kondisi Tanah Air melalui tulisan-tulisan bermutu yang dapat disebarluaskan kepada masyarakat.

SIAPA  RubaPUAN?

Peserta Ruang Baca PUAN adalah Perempuan muda berumur kurang dari 35 th, bersedia mengikuti proses Kelas baca dan diskusi serta kelas menulis secara aktif, serta mengumpulkan essay minimal 2 (dua) halaman dengan tema “Ekofeminis dan Pandemik” seminggu setelah sesi berakhir.

RubaPUAN dimiliki bersama oleh peserta belajar dan dikelola secara kolektif oleh pengampu serta para relawan,   yaitu :

  1. Sarah Agustio : lahir dan besar di Samarinda Pegiat dan Peneliti Tim Kerja Perempuan dan Tambang dan Jatam Kaltim 
  2. Sartika Nur Shalati : Sartika Nur Shalati Fellow Research dan penerima Beasiswa Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan di Sajogyo Institute. Saat ini bekerja sebagai peneliti di Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER).
  3. Voni Novita ( Ibu tunggal dengan 1 orang putri yang berdomisili di jakarta, Founder Rumah tenun BIFE, Co-Founder kawanmain.co dan manager pengalangan dana public WALHI, aktif dalam kegiatan kewirausahaan social dan lingkungan)
  4. Mareta sari (Perempuan warga Kalimantan Timur. Aktivitas saat ini petugas JATAM Kaltim dan TKPT)
  5. Alwiya Shahbanu (Alwiya Shahbanu lahir dan besar di Jakarta, Indonesia. Saat ini, dia bekerja di divisi riset dan database Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional)
  6. Mega Triani lahir besar di balikpapan, Pegiat dan Peneliti Tim Kerja Perempuan dan Tambang. Saat ini sedang aktif menemani anak muda di kecamatan biduk-biduk, untuk kampanye selamatkan Sigending.

 

BAGAIMANA BEKERJA?

Ruang Baca Puan memiliki beberapa bentuk putaran belajar online, yaitu kelas membaca dan diskusi juga kelas menulis.

Setiap putaran belajar peserta hanya dibatasi 15-20 orang, peserta yang dapat mengikuti kelas belajar adalah yang lulus seleksi.

Putaran belajar dilakukan dalam 4 kali pertemuan online pada pukul 14.00-17.00 WB setiap hari Sabtu pertama dan ketiga setiap bulannya, sebelum ditutup dengan workshop menulis Essay. Selama proses belajar, peserta akan mendapatkan akses bacaan dan teman diskusi kritis yang asyik.

Karya-karya tulis peserta belajar akan ditampilkan untuk memberikan inspirasi bagi perempuan muda Indonesia untuk membiasakan menelaah literasi-literasi bemutu dan melakukan telaah kritis terhadap kondisi Tanah Air.