Membicarakan, merasakan, menyentuh, bahkan mengunyah semua tanda krisis sosialekologi hampir saya lalui setiap hari di Kampung ini dalam kurun waktu satu tahun. Narasi demi narasi, tuturan demi tuturan, semua kait kelindan kerumitan, saya telanjangi di setiap catatan dua mingguan. Saat saya memutuskan untuk membaca ulang semua catatan tadi,
hingga saya sampai pada rentet tanya ‘Apa yang sudah saya perbuat?, ‘Jalan apa yang saya sudah tempuh?’, ‘Apakah saya benar-benar telah berpihak pada kelompok paling marjinal dikampung?’.[content_protector password=”12345″]Catatan Etnografi 16_Rassela Malinda[/content_protector]