TAMPAH adalah alat untuk menampi atau membersihkan beras. Nama dan bentuknya beragam, ada yang bundar, ada yang seperti sekop, ada yang ceper, ada yang tepiannya tebal. Biasanya dibuat dari bambu atau daun-daun yang tebal, seperti daun Gewang di pulau Timor. Perempuan biasanya menggunakan ini untuk membersihkan beras dan bahan pangan lainnya. Caranya? Ditampi, dengan menggoyangnya ke atas dan ke bawah, atau ke samping kanan dan kiri, sehingga kotoran padi yang biasanya lebih ringan menjadi beterbangan, atau mengumpul, terpisah dari beras, dengan begitu beras bisa dibersihkan dari kotoran. Inilah filosofi TAMPAH. TKPT memilih dan menyusun beberapa produk literasi untuk disajikan, dianalisis dengan pendekatan “Ekofeminis Tanah Air” untuk membantu melihat lebih kritis, berpihak pada rakyat dan alam.

TAMPAH adalah buletin dan editorial yang berisi catatan kritis terhadap pemberitaan media, laporan, jurnal dan produk literasi terpilih tentang krisis sosial ekologis akibat pertambangan serta produk turunannya, bersama usaha-usaha rakyat, terutama perempuan untuk melawan dan memulihkan (resist and heal) ruang penghidupan. Tiap bulan, TAMPAH menyajikan 3-4 buletin dan satu editorial.

Tim Redaksi: Meike Inda Erlina (Bengkulu), Siti Maimunah (Passau) & Sarah Agustiorini (Samarinda).
Redaksi Tamu (Sept. – Des. 2021): Teddy dań Kurnia (UP, Jakarta)