Pulau Borneo ragam ragam sukunya
Ada Kutai, Dayak, Banjar, Jawa juga Bugisnya
Pulau Borneo panjang dan besar sungainya
Ada Mahakam, Magong, Kapuas juga Barito
Sepuluh perempuan dari Kalimantan menyanyikan lirik tersebut menirukan lagu “rasa sayange”. Diiringi gitar, mereka menyanyi gembira sambil berjoget di atas panggung budaya Pesantren Ath Thaariq, Garut, Jawa Barat, Jumat sore. Setelah menyanyi, mereka mengenalkan diri masing-masing kepada peserta lain.
Itu adalah cara kreatif peserta memperkenalkan diri. Panitia sebelumnya membagi peserta menjadi kelompok berdasarkan asal pulaunya. Ada kelompok Sunda Kecil, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan Jawa. Setiap kelompok kemudian diwajibkan menampilkan sesuatu yang kreatif dan beda untuk memperkenalkan diri.
Setelah berlatih 15 menit, setiap kelompok diminta tampil di panggung budaya. Panggung ini sendiri terbuat dari bambu, dengan kain-kain tenun dari berbagai daerah menghiasi bagian belakang. Sementara di bagian depan puluhan bibit tanaman tertata apik dan rapi.
Kelompok Sunda Kecil misalnya, yang tampil pertama kali. Sebelum memperkenalkan diri, peserta membawakan secara singkat tarian asal daerah masing-masing. Peserta dari kelompok ini berasal dari Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur plus tambahan dari Swiss dan Malasyia. Peserta pun menari sebisanya, yang mengundang tawa dari peserta lain.
Dari kelompok Pulau Sumatera berisikan 13 peserta. Ketika menuju panggung mereka berderet sambil memegang pundak peserta lain, mirip permainan “kereta-keretaan”. Mereka menyanyikan lagu daerah Sumatra sambil diiringi gitar. Di akhir penampilannya, mereka memekikkan yel-yel “Berjuang tanah air, perempuan…perempuan…perempuan”
Menyanyikan lagu daerah juga ditampilkan kelompok Sulawesi yang berisi delapan perempuan. Kelompok akhir yang unjuk gigi adalah Jawa. Penampilan mereka cukup heboh, sambil menyanyi lagu Sunda Cing Cangkeling mereka mengajak semua peserta bergoyang. Seluruh peserta tampil atraktif dan mengundang tawa.
Sebagai penutup panggung budaya, Direktur Sajogyo Institute Eko Cahyono menyanyikan lagu “Manusia Setengah Dewa”, sambil memetik gitar. Peserta pun yang tak asing dengan lagu Iwan Fals itu pun ikut menyanyi dengan gembira.
Suasana sore bertambah lengkap dengan camilan: ubi, singkong, tahu isi sayuran dan bandrek hangat yang menyegarkan. Jambore pun penuh kegembiraan. (TIM)