Kelompok Belajar

Silabus Sesi 5

“Sesi 5: Tutur Perempuan”

Beberapa dekade terakhir, perempuan terbukti menjadi pejuang garda depan dalam mempertahankan ruang hidupnya dari kelindan kuasa rejim ekstraksi untuk komoditas global. Bagaimana hal sepenting ini bisa terlihat dan dipertunjukkan. Melalui metode tutur perempuan, pengalaman-pengalaman para perempuan dalam upaya memulihkan ruang hidupnya diangkat dan dinarasikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk agar perjuangan mereka menjadi nampak, sehingga dapat meningkatkan dukungan publik terhadap perjuangan mereka.

Upaya penelusuran rangkaian kisah yang lekat dengan posisi perempuan dalam mengembangkan beragam respon terhadap proses sosial dan politik yang berlangsung di berbagai ranah merupakan bagian dari metodologi feminis. Metodologi ini terkait erat dengan komitmen terhadap pemberdayaan perempuan dan kaum marjinal lainnya. Metodologi feminis juga memungkinkan perempuan dari beragam kelompok (dengan latar belakang sosial yang berbeda) dan kelompok marjinal lainnya untuk memiliki ruang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka. Pendekatan ini bertujuan memahami situasi dan permasalahan yang dihadapi perempuan dan kaum marjinal lainnya dengan menempatkan mereka bukan sebagai obyek kajian melainkan sebagai subyek kajian. Lebih jauh, kajian yang dilakukan dengan pendekatan feminis merupakan kajian yang berpihak dan terlibat dalam artian berpihak kepada perempuan dan kelompok marjinal lainnya.

Metode tutur perempuan berisi proses menggali, mendengar, merekam, dan memaparkan kisah-kisah para perempuan yang berkaitan dengan narasi besar dari peristiwa tertentu. Kisah-kisah yang dituturkan sangat dipengaruhi oleh pengalaman personal masing-masing penutur. Rangkaian tutur tersebut tidak hanya akan melengkapi narasi besar dari peristiwa tertentu, tapi justru akan menjadi sebuah narasi tersendiri yang dapat menggambarkan trajektori perubahan sosial di wilayah tertentu. Metode ini juga memungkinkan para perempuan dan kelompok marjinal lainnya yang menjadi subyek kajian memiliki ruang tersendiri di mana rangkaian kisah yang mereka tuturkan tidak ditampilkan sekedar sebagai data pendukung yang akan dianalisis, tapi menjadi bagian utama dari sebuah kajian.

Bacaan Wajib 

Sangtin Writers and Richa Nagar (2006) Playing with Fire: Feminist                     Thought and. Activism through Seven Lives in India                           (Minneapolis: University of Minnesota Press).

Richa Singh and Richa Nagar (2006) “In the Aftermath of Critique:                 The Journey after Sangtin Yatra”. Published in Saraswati                     Raju, Satish Kumar and Stuart Corbridge (eds) Colonial and                Postcolonial Geographies of India  (London: Sage) .

Mia Siscawati (2013) “Memahami Disposesi dan Kuasa Eksklusi dalam              Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit Melalui Tutur                               Perempuan”. Naskah Belum diterbitkan.

Eko Cahyono dkk (Eds) (2016) Konflik Agraria Masyarakat Hukum                  Adat atas Wilayahnya di Kawasan Hutan. Jakarta: Komnas                  HAM.

1. Syiqqil Arofat

Live Streaming Sesi 5: Tutur Perempuan

Berita: Judul Berita 

Sintesa : 

Tutur Perempuan Dan Dekonstruksi Narasi Besar