Rina Fotovoice

jembatan Desa Nusantara, sudah setahun ini mereka menggunakan jembatan besi yang katanya menggunakan dana sebesar 1 Miliyar. Jembatan kayu yang berumur 30 tahun, lapuk dimakan zaman tersimpan diingatan masyarakat bergotong royong membangun jembatan kayu.

Combet-alat  yang digunakan sebagian petani untuk panen lahan yang luas. 1 hektarnya membutuhkan biaya Rp.1.800.000,-.hanya orang yang memiliki padi bagus dan luas yang menggunakan alat combet ini. Alat ini berasal dari luar desa Nusantara. Alat ini dikemudikan oleh satu orang untuk menjalankan alat ketengah sawah. Dibelakang kemudi terdapat satu orang untuk menampung padi yang langsung masuk kedalam karung dan dijahit. Selanjutnya dibawa keluar lahan atau ke empunya padi.

Nasi Jagung (Nasek empog)-adalah suatu makanan khas Indonesia yang terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya. Jagung yang digunakan dalam membuat nasi jagung adalah jagung yang sudah tua atau dikenal dengan istilah jagung pipil. Ibu SM dengan pemulihan lahan keringnya.

 

 

Kebaktian– yang diadakan setiap hari Kamis satu Minggu sekali. Kebaktian atau Pemahaman Al-Kitab ini dihadiri oleh anak-anak, Orang tua perempuan dan orang tua laki-laki. Selain pemahaman alkitab, kebaktian ini memperat tali silaturahmi antar sesama umat

Sisa Panen menggunakan Tenaga Arit-Ada dua jenis panen yang digunakan oleh warga yaitu tenaga manusia menggunakan arit dan mesin combet. Gambar diatas adalah salah satu lahan sawah yang sudah dipanen terlebih dahulu atau lebih cepat panenya karena padi sudah menguning. Lahan itu milik Buk ST, tetangga depan rumah Buk LS.Buk ST waktu menggunakan tenaga manusia sebanyak 30 orang dari warga Nusantara sendiri. Lahan diatas itu, merupakan sisa padi yang tidak di arit. Padi yang masih muda tidak diarit oleh tenaga arit itu. Padi itu akan dibiarkan menguning nantinya akan ada panen kedua atau yang disebut Singgang.Panen singgang ini bisa panen bagus ketika panen pertama menggunakan arit. Karena mereka yang menggunakan arit akan memotong padi yang kuningnya saja. Yang masing muda atau bulir padi yang baru keluar itu akan tetap ditinggal, pada suatu padi sudah matang lagi biasanya akan mengasilkan panen singgang separo dari panen pertama.

Petani Perempuan: Mbok De Lah-Mbok De Lah adalah salah satu perempuan transmigrasi pendatang yang datang dengan semangat ingin memiliki penghasilan sehingga bisa membantu keluarganya. Sejak masa remaja sudah mencari uang sendiri dengan mengambil upah dari perkebunan maupun pertanian. Sudah gesit dan mahir dalam bertani. Selama pindah ke Nusantara pun semakin kuat ia bekerja membuka lahan di areal sawah yang ditanami sekarang. Mbok De Lah dan suami menebas dan menebang pohon-pohon yang besar, hingga menghasilkan 9 hektar lahan. Tetapi dari 9 lahan itu sebagian warga yang tidak membuka lahan meminta lahan yang sudah dibuka oleh  Mbok De Lah dan Suami. Dengan begitu lahan yang sudah dibuka yang akan diberikan kepada warga yang tidak memiliki lahan itu akan membayar ganti rugi buka lahan sebesar Rp.1.000.000.- 1.500.000. Lahan yang ada dihadapan Mbok De lah ini salah satu dulu lahan yang masih hutan belantaraya, gambar ini adalah hasil tanam padi tahun 2016. Pak De SM, suami Mbok De-La mengatakan bahwa lahan yang ia tanami ini hanya menggunakan perawatan hama semprot kencing kambing. Padi yang dilihat ini adalah jenis padi Bromo.

 

Pembawa Nasi-Salah satu pembawa nasi dari RT, nasi bungkus ini hasil pemberian dari 1 keluarga 4 bungkus yang diserahkan ke RT masing-masing. Nantinya nasi ini yang akan di bagikan ke setiap yang hadir di acara Istighotsah. Isi nasi bungkus bermacam-macam tergantung yang memberikan, seperti nasi yang dibungkus dengan kertas warna cokelat diberi lauk telur rebus, mie goreng, dan segelas air kemasan mineral.

 

Amplop– ini akan sering dijumpai pada saat hajatan pernikahan atau sunatan di Desa Nusantara dan sekitarnya. Amplop yang dihasilkan oleh pabrik kertas, Asia Pulp & Paper Group (APP) adalah nama dagang untuk kelompok perusahaan manufaktur pulp dan kertas di Indonesia dan China. Amplop yang diisi dengan jumlah Rp.30.000,– hingga Rp.50.000,-.

Tabur Benih-Ketika lahan yang sudah diBlebek ini  akan segera mereka tabur benih padi harapan petani. Menanam benih sang dewi padi. Petani berharap tahun depan akan panen raya.  Pak KR menabur benihnya sendiri, sambil bercerita bahwa mereka menanam padi dengan menabur bibit padinya dengan cara begini. Dengan cara ini bisa menghemat waktu dan tenaga. Tapi dengan cara ini juga bisa membuang benih, karena bisa saja ada yang tidak tumbuh ketika terendam air misalnya.

 

 

 Yang tersisa-Salah satu yang masih ada didesa Nusantara, adalah Rewang yang datang membantu dari rumah terdekat hingga kerabat jauh yang sebelumnya sudah di undang oleh tuan rumah langsung. Rewang adalah salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai salah satu cara membantu keluarga atau tetangga yang sedang mengadakan kenduri, pesta maupan perhelatan pesta adat dimana membutuhkan tenaga bantuan untuk mengurus konsumsi dan kesibukan rumah tangga lain.

Sukirman-Sukirman- Menatap dikejauahan, nun jauh seluas sawah terbentang. Mendengar  ceritanya bagaimana perjuangan ini berjalan 10 tahun sudah. Sekarang semua mereda, terkatung-katung antara lepas dan tidak kemasyarakat. Namun mereka masih bisa menanam padi disawah mereka. Masih bisa menanam dengan tanah yang tidak tau kapan akan menjadi milik mereka seutuhnya.

 

Makan bersama-Makan bersama ini sekitar jam 07.30 pagi, sejak jam 6 pagi mereka sudah turun kesawah menyulam dan dawut. Setelah jam 7.30 pagi mereka akan di panggil oleh pemilik lahan untuk sarapan judulnya. Maka makanlah mereka dengan masakan yang sudah di masak oleh pemilik lahan. Seperti lauk sayur sambel kacang, ikan asin, plus nasi putih. Menambah selera jika makan setelah menyulam. Karena tidak ada pondok, ya makannya beginiaan. Memanga jarang ada pondok disini, adanya satu satu. Jika tidak ada pondok, ya membuat dadakan seperti ini di jalan. Jika ada petani yang lewat kita akan berdiri dan mempersilakan petani lewat yang akan berangkat kesawahnya.

 

Ngarit Padi-Ngarit Padi (Panen)Pemandangan ini bisa dilihat ketika panen raya, masyarakat dari luar desa yang belum panen atau padinya belum masak. Mereka akan datang kedesa sebelah yang padinya sudah siap panen. Orang-orang yang ngarit padi ini akan datang secara rombongan sekitar 10 sampai 13 orang. Ketika saya melihat kesawah yang banyak adalah laki-laki. Para lelaki ini sangat lihai menggunakan arit. Lalu ketika saya kembali kerumah pada saat terik matahari, perempuan terlihat dihalaman rumah menjemur padi.

 

 

Pengering Padi-Menurut cerita bangunan ini merupakan penyelewengan dana oleh pihak ketua pertanian penyuluhan lapangan desa itu sendiri. Pernah dilaporkan oleh kelompok forum petani yang diketuai oleh SR. Namun hal itu tidak berpengaruh sama sekali. Sempat didatangi oleh pihak kabupaten dan bertemu langsung dengan kepala PPL deda Nusantara pak Widodo. Mereka mengadakan pertemuan dirumah pribadi pak widodo, setelah keluar dari rumah itu semua masalah yang dilaporkan itu menjadi seperti tidak terjadi apa-apa. Masyarakat seketika waktu itu hanya bisa diam tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tempat ini dikatakan Oven, pemanas atau pengering padi. Bangunan ini dikatakan bantuan pemerintah yang dibuat untuk pengering padi dan penyimpanan padi masyarakat. Namun bangunan ini hanya menjadi sejarah yang tiada berarti bagi masyarakat. Karena pengering ini tidak bisa digunakan. Jadinya bangunan ini hanya menjadi tempat gudang bos besar Pak Widodo dan istrinya.

Menjemur Padi –Mepe, jemur padi. Ialah kesibukan masyarakat yang sedang trjadi bulan ini januari sedang panen-panennya.  Dan bulan memasuki musim hujan, ketika memasuki panas terik matahari adalah hal yang ditunggu oleh warga untuk menjemur padi. Panen mereka tahun ini bisa dikatakan tidak berhasil karena dalam satu hektar mereka menghasilkan 35 hingga 56 karung. Tapi agak lumayan dari hasil tahun lalu gagal panen.

 

 

 Menjemur Padi –Mepe, jemur padi. Ialah kesibukan masyarakat yang sedang trjadi bulan ini januari sedang panen-panennya.  Dan bulan memasuki musim hujan, ketika memasuki panas terik matahari adalah hal yang ditunggu oleh warga untuk menjemur padi. Panen mereka tahun ini bisa dikatakan tidak berhasil karena dalam satu hektar mereka menghasilkan 35 hingga 56 karung. Tapi agak lumayan dari hasil tahun lalu gagal panen.

 

 Memetik cabe-Ibu dan anak memetik cabe tanaman mbak yun anak dari mak sri. Mbak Yun menanam cabe ini ditanah orang lain dengan sistem meminjam karena tanah dulurnya. Ada ratusan batang pohon cabe, biasanya memetik cabe dan menjualnya. Kalau ada yang mau meminta, datanglah petik sendiri kekebun. Kalau saya yang metikkan ya beli donk, begitu ucap mbak yun. Meminta cabe mau tapi menanam atau memetik sendiri kekebunnya tidak mau.

Gatot– jenis makanan yang terbuat dari bahan ubi kayu. Dengan cara dipotong potong dadu lalu dijemur hingga menghitam seperti itu, lalu direbus. Makanan ini awet dan dimakan dengan gula merah. Jika tidak rasanya agak pahit pahit gitu. Seperti nyangkut dileher, tapi ini makanan yang bisa tahan lama untuk dikonsumsi beberapa hari.

 

Membakar –Itu adalah pak Nd, yang sedang membakar lahan sawahnya. Sebelumnya lahannya disemprot terlebih dahulu, setelah rumput kuning kering baru di bakar olehnya. Ia membakar pada jam jam pagi menjelang siang. Alasannya dengan jam seperti itu tidak akan tertangkap radar titik api dan jam itu juga tidak ada patroli helikopter dari atas langit sana.Memang biasanya jam jam 8 – 9 pagi dari atas  sana ada yang lewat sejenis pesawat helikopter. Tujuan dari membakar ini, untuk memudahkan petani menggunakan mesin traktor. Selesai di bakar bisa di bajak atau di blebek nantinya.

 

sama-sama kerja, kerja sama-sama-Memasuki bulan januari masyarakat panen padi, hampir seluruh lahan sawah padinya sudah kuning. Namun, dibulan januari memasuki musim hujan. Ketika musim hujan begini warga akan kesulitan untuk menjemur padi gabah basah. Jika sudah basah, padi akan berjamur jika tidak di jemur di terik matahari.

 

 

 Musim Menyulam-Bulan Oktober ini sudah memasuki bulan padi tumbuh. Dari situ akan tampak padi yang tumbuh dan tidak tumbuh. Apabila sudah mengetahuinya, biasanya pemilik sawah akan menanam kembali (menyulam) dilahan yang masih kosong itu. Menyulam adalah menyisipkan anak padi pada lahan yang masih kosong atau tidak di tumbuhi padi. Pekerjaan menyulam ini dikerjakan sendiri atau memperkerjakan orang lain baik itu dulur terdekta atau orang terdekat (Tetangga). Harga upah tenaganya pun berbeda, laki-laki Rp.30.000 dan perempuan Rp.25.000. tetapi bagi Mbak TU pemilik lahan ia akan membayar sama saja, yaitu Rp.30.000.

Sapi-Sapi, merupakan simpanan yang mahal untuk mereka, apabila di salah satu keluarga memiliki sapi. Pertanda keluarga itu termasuk keluarga mampu. Karena harga seekor sapi sangat mahal. Setiap sore pemiliknya mengarit rumput ke kebun untuk makan sapi. Sapi ini dirawat didalam kandang dan diasapi agar tidak digigit nyamuk.

 

 Oyek- adalah salah satu makanan yang sudah ada sejak masa awal transmigrasi. Mereka saat itu sangat sulit mendapatkan beras yang adanya waktu itu bahan ubi kayu. Hingga akhirnya mereka membuat nasi dari ubi, dengan cara ubi direndam lama, lalu diparut dijemur jadilah beras ubi. Memasaknya pun cukup direndam sebentar lalu di kukus d sampai matang. Rasa agak pahit jika tidak disertai dengan lauk ikan. Kali pertama aku memakan nasi oyek zaman masa pelik transmigrasi kala itu. Enak jika di campur dengan ikan dan tambah pare yang tidak seberapa pahitnya itu.

 

Senja sang Mata Dewi-Hari menjelang petang, dengan badan lelah setelah membereskan ruangan yang akan digunakan besok hari. Pikiran saya ingin melihat sawah yang luas itu. Maka pergilah kami berempat menggunakan sepeda motor, karena jika jalan kering warga bisa menggunakan sepede motor kesawah, bahkan ketika basah becekpun warga dengan ligatnya membawa sepdeda motor pematang sawahnya. Wangi padi sudah tercium dari jarak pandangan 3 kilometer dengan padi, setelah akan memasuki areal sawah. subhanallah, Allah memberikan pemadangan indah dengan luas pandangan berhektar-hektar padi dengan beragam jenis padi. Wanginya, bisikan angin daun padi, bahkan bunga padi berbisik sambil berisi. Matahari senjapun semakin menmbah kecantikan sang dewi padi dengan pantulan kuning sinarnya pada bunga padi yang mash-masih mengeluarkan bulirnya. (Ah, kali ini aku berpusisi). Harapan petani ada pada dewi padi, pada lahan yang mereka tanam sekarang dengan petak sawah seperti khas sawah yang ada dijawa hamparan luas. Masih ada yang mau mengahncurkan betapa indahnya puisi yang diciptakan disana, ketika harus beralih dengan tanaman lain seperti sawit atau HTI (Hutan Tanaman Industri) misalnya.

 

 

 Hama Kutu Padi-Hama kutu yang ada pada padi. Apabila kutu ini ada pada padi pertanda padi tidak menggunakan pembasmi hama. Hama ini nampak banyak pada padi yang ingin di jadikan benih. Karena Pak KRtidak menggunakan pembasmi hama kimia pada tanamannya. Kutu ini seperti kumbang tapi kecil seperti kutu kepala. Adanya kutu ini penanda padi tidak menggunakan pembasmi hama insektisida.

 

 Perempuan dan cukil Karet-Mbak NR ini adalah salah seorang perempuan yang berjuang sendiri untuk hidup anaknya, kala suaminya merantau di luar kota. Dia merupakan bekas guru di Desa Bangun Harjo, sekarang berhenti mengajar karena honor daerah yang rendah, dia memilih tinggal bersama orangtunya dan bekerja ambil upah di kebun adiknya. Keadaan yang memaksa Mbak NR bekerja, usaha yang mereka rintis dahulu hancur bangkrut serta sering di tipu oleh rekan usahanya. Membangun kepercayaan itu memang sulit, ujar Mbak NR. Mbak NR dengan alat cukilnya. Sering luka karena senjata ini mbak? Oh, sering. Setiap pagi menderes batang karet menggunakan alat ini, pagi jam 7 pulang jam 9 atau 10. Mbak Nurul menderes karet milik adiknya, sehari bisa mencapai setengah hektar menoreh batang karet. Baunya sangat keras sekali, satu minggu setelah menderes baru bisa diambil karetnya. Hasil dari penjualan karet ini bisa digunakan untuk kebutuhan belanja anaknya.

Benih Padi-Akhir bulan ini masyarakat sudah mempersiapkan benih yang akan di tanam nanti di sawah. Benih ini berasal dari hasil panen gagal tahun ini yang disisihkan, meski gagal panen warga masih bisa meyisihkan padi untuk panen. Benih ini juga terlebih dahulu di pisahkan dari padi yang berisi menggunakan air. Menghasilkan benih padat berisi ini saja harus lebih telaten. Selain menggunakan air, ada cara lain yang di gunakan oleh warga adalah dengan menggunakan angin kipas listrik, dengan cara di anginkan di depan kipas angin akan berterbangan benih kosong dan yang berat akan terpisah. Pemisahan benih hampa (Kosong) dengan berisi ini akan menghasilkan tumbuhnya padi sekitar 90 persen. Kecuali jika benihnya dimakan hama terlebih dahulu seperti burung atau terendam air yang terlalu lama akan membusuk.

 

Karet –Harga karet sekarang hampir Rp.4000,- per kilo. Setiap pagi pukul 6 hingga jam 10 mereka Mahat (Menggoreskan batang dengan alat) batang karet, jika sudah sampai jam 12 siang itu mereka ngangkit atau mengambil karet yang sudah keras di wadahnya itu.  Sekali mereka ngangkit mnenerima uang sebesar RP. 700.000,- dari luas kebun 1 atau 2 hektar. Baunya sangat menyengat jika baru saja mencium seperti bau kotoran ayam atau kucing. Ini merupaka n salah satu hasil karet dari Desa Perigi Pangkalan Lampam Kab. OKI.

 

Mengangkut  Benih-Panen raya Desa Nusantara, hari itu sedang panen padi Bromo. Lahan kami masih banyak air, hampir sebatas selutut orang dewasa. Sehingga kalau sudah panen menggunakan arit, padi diangkut menggunakan terpal dan dibuat seperti sampan. Perahu terpal yang diisi padi itu diseret dan didorong menuju tepi pematang sawah. cara angkutan dari tengah sawah ke pematang sawah begini tergolong unik dan hemat tenaga. Tidak usah bolak balik angkat sekarung, langsung saja menggunakan perahu terpal.Foto by Mbak Tutut

 

Panen Biduan ‘Pesta Panen Raya’-Gagal fokus jika lihat biduannya, ini bukan acara hajatan pesta perkawinan. Ini pesta rakyat, rakyat Desa Nusantara merayakan pesta Panen Raya. Waktu tanggal 1 februari warga desa Nusantara sedang berbondong-bondong ke Blok K. Warga memenuhi undangan panen raya yang dilaksanakan oleh Lembaga Forum Petani Nusantara Bersatu Desa Nusantara serta di bantu oleh Lembaga SHI, MHI dan SDA WATC Sumatera Selatan. Tidak semua masyarakat di undang ada sebagian masyarakat yang tidak mendapatkan seperti Pak Kirman, Pak Nding sebagai BPD Desa Nusantara tidak mendapat undangan, dan termasuk saya sendiri. Namun, saya tetap menghadiri tanpa diundang, demi keingintahuan saya dan saya berdalih akan menemui teman saya Rani yang diundang, dia merupakan ketua lembaga Mhi (mahasiswa Hijau Indonesia) Sumatera Selatan.  Bukan biduannya tapi adalah makna pesta rakyat, bahwa pesta ini seharusnya menjadi pesta petani seluruh desa Nusantara bukan siapa yang di undang saja. Panen raya tahun ini juga tidak sesuai dengan luas hektar lahan, seharusnya satu hektar bisa menghasilkan 80 karung tapi tahun ini 2017 panen mencapai 40 hingga 50 karung.

Purun Kehidupan-Akhirnya aku bertemu dengan purun yang tidak aku sadari sejak kecil. Ternyata yang namanya purun adalah rumput yang tidak asing di masa kecilku. Purun ini yang sering aku tebas ketika berladang dengan mamakku. Namun yang bedanya, saya tidak pernah melihat purun setinggi ini. Karena aku bertemu purun masih kecil tidak setinggi yang berumur tahunan ini. Tingginya bahkan bisa lebih dari orang dewasa. Ini sisa sisa purun yang masih ada, yang tertinggal entah bagaimana nasib purun ketika tempatny sudah tidak ada lagi untuk tumbuh besar seperti ini. Karena purun bisa tumbuh namun mungkin tidak bisa tumbuh setinggi ini. Purun juga banyan tumbuh liar di mana saja, di parit sekitar pepohonan sawit tapi purun tidak akan sanggup tumbuh setinggi sekitar 2 meter ini. Karena selain tempat yang sudah di penuhi tetumbuhan pohon kebun dan airnya juga mempengaruhi pertumbuhan purun.