Perempuan Betaua selain bertani juga menganyam, tutur Ibu Kepala Desa (kades). Diawal jumpaku keluarga Kepala Desa Betaua RT sedang dilanda duka atas kepergian ayahanda AHT, almarhum merupakan keluarga yang terhormat. Setelah sehari kepergian ayahanda, rumah Kepala Desa masih saja ramai didatangi oleh keluarga, sanak keluarga, bahkan kerabt-kerabatnya untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang tinggalkan. Tak hanya keluarga yang berbelasungkawa kepada keluarga bahkan para petani datang berbelasungkawa dan bergotong royong membawa sayur dari hasil kebun dan udang dari hasil tambak masyarkat bugis dan masyarakat lokal. Sebenarnya kabar duka ini sudah saya dengan pada saat saya menuju ke Betaua. Jarak kampung Betaua dari kampungku sekitar ±30 Km, saya menggunakan sepeda motor untuk menuju kampung Betaua tepatnya rumah Bapak RT sehingga tubuhku sedikit kelelahan. Setelah saya sampai, Bapak RT memperkenalkan saya kepada masyarakat setempat.[content_protector password=”12345″] Catatan Etnografi 1_Rara [/content_protector]