Setelah kurang lebih selama dua bulan mengalami musim kemarau, di penghujung tahun air kembali berkelimpahan. Pada musim kemarau, volume air bukit yang biasa digunakan masyarakat semakin kecil dan tidak mampu untuk menjangkau perumahan warga. Maka warga kemudian beralih menggunakan air sungai yang menjadi jernih pada saat
kemarau.
Layanan alam memang berjalan sesuai kebutuhan manusia, namun jika alam dirusak maka siklus alam pun akan kacau termasuk musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau, sungai besar Pinoh akan sedikit mendangkal, berarus lemah dan jernih sehingga dapat digunakan sebagian besar masyarakat Desa Nanga Potai untuk memenuhi kebutuhan
sehari – hari di kala air bukit sedang sulit.[content_protector password=”12345″]Catatan Etnografi 14_Reni_160516 [/content_protector]