Apakah konflik adalah fenomena atau konsekuensi dari perubahan ruang? Pertanyaan itu selalu mengganggu pikiran saya. Masak tidak, cerita konflik jugalah yang menjadi daya tarik utama untuk mempelajari proses hidup masyarakat di Desa Minti Makmur yang berubah akibat kehadiran sawit di wilayah ini.

Berawal dari konflik perebutan lahan antara warga desa dan perusahaan sawit di tahun 2004 silam, hingga menghadirkan tiga truk Brimob berjaga di dalam desa tentu adalah sebuah cerita yang luar biasa. Tiga orang yang menyebut diri petani desa dengan berani melakukan perlawanan merebut kembali lahan-lahan warga desa yang ditebang cokelatnya oleh pihak perusahaan. Tidak tanggung-tanggung pistol polisi direbut. Itulah alasan mengapa mereka dipenjarakan. [content_protector password=”12345″]Catatan Etnografi 18_Tirza_230516 [/content_protector]