Di suatu sore yang cerah, „kabar gembira‟ menghampiri warga desa Liang Buaya, mesin eksavator telah selesai mengerjakan tugasnya, yakni membuat jalan baru dengan memotong rawa gambut. Warga berbondong-bondong pergi menyusuri „got‟1 tersebut dengan menggunakan perahu motor, satu perahu berukuran sedang bahkan bisa berisi 4 hingga 5 orang, sebagian lagi memeriksa mesin eksavator yang persis berdiri gagah di pinggir sungai dan berfoto-foto tepat di depannya. Mereka semua hanyut dalam kegembiraan. Pertanyaannya kemudian, mengapa mereka bisa begitu bergembira menyambut kehadiran jalan baru ini? [content_protector password=”12345″]Catatan Etnografi 7_Rassela Malinda[/content_protector]