Indra Fotovoice

Galian C-Galian c bentonit. Sejak galian ini dibuka pada tahun 2000 maka ular tanah sering bermunculan di sekitar rumah penduduk. Banyak penduduk Desa yang mati karena ular tanah ini. Masyarakat sempat protes dengan galian C bentonit ini yang pemiliknya merupakan adiknya kepala desa. Galian c Bentonit sempat terhenti beberapa kali tahu maju lagi.

Perempuan berpengaruh-Mak Olot adalah salah satu tokoh perempuan yang berpengaruh di kampung Babakan Sawah. Masa lalunya sebagai pekerja rumah tangga (PRT)  di Kota seolah-olah membiarkan cucunya dari Mang JNi yang berumur 12 tahun bekerja di Kota juga. “ turunan ini mah bekerja sebagai pekerja rumah tangga, saya dan Teh SN ibunya DN juga pekerja  rumah tangga di Kota. Jadi kalau sekarang DN kerja di Kota ya, itu mah turunan “

SiswaSiswa perempuan dan laki-laki sedang mendiskuskan bagaimana pola tanam sayuran dikerjakan.  Pak AS adalah guru SD Parigi  yang ikut mengajar di SMA ini. Dari semua guru-guru yang mengajar di sekolah ini, hanya Pak AS saja yang ikut terlibat. Guru-guru lain meledek para siswa dari pinggir kelas atau dari jendela kantor.  Para guru ini selalu menggoda mereka dengan kata-kata  yang melecehkan kerja-kerja pertanian.  SMA ini memiliki  siswa kelas X 18 orang, Jumlah siswa kelas XI 25 orang. Setiap harinya yang bertahan bekerja hanya sekitar 12 – 9 orang. Alasan mereka tidak tertarik karena mereka menganggap dari kerja pertanian bekerja berhari-hari tidak mendapat apa-apa sedangkan kerja tambang nunggu 7 jam langsung dapat uang. Setiap hari meskipun anak-anak yang tertarik cuma setengahnya dari jumlah siswa tapi kerja-kerja pertanian terus berlanjut.

Limbah-Limbah yang dibuang ke selokan. Daun-daun yang terkena cairan langsung, tampak layu dan dan berwarna coklat. Cairan berwarna putih dibawahnya adalah sisa pembuangan limbah lumpur dari gentong.

Sungai Ciparigi-Aliran sungai Ciparigi, yang mana campuran-campuran bahan kimia berbahaya terdapat dalam limbah lumpur dari pembuangan gentong tersebut yang masuk ke aliran sungai ini. menurut orang-orang yang biasa mengolah lumpur ke dalam gentong, campuran-campuran yang digunakan antara lain, kospit, Cn, sianida dan karbon. Aliran yang berbentuk merah merupakan aliran air yang mengandung karat

KebunKebun di Cepak Nangka yang sudah ditanami jagung. Ada juga yang ditanami kacang tapi belum tumbuh. Yang baru diberi pupuk kandang akan ditanami timun. Ada juga beberapa pohon pisang. (Gambar oleh Jajul)

Merontok PadiMak ON dan Umi TT sedang merontok padi. Panen mereka sedang tidak memuaskan pada musim ini. Karena padinya hampa dimakan hama. Sisa pohon padi yang dipanen oleh warga Kampung Nyungcung. Padi ini tidak dipotong karena bijinya tidak berisi atau hampa, sehingga dibiarkan saja. Para petani musim ini mengalami kerugian dan juga orangtua kami. Ibu saya  memiliki luas lahan sekitar 10 hektar dan biasanya mendapatkan padi gabah saat panen sebanyak 5 kwintal tapi musim ini hanya 2 kwintal. (Gambar oleh Fadilah dan Dede Julfa)

Bertani pekarangan-Teh NR sangat senang menekuni kegiatan bertani pekarangan. Bagi Teh NR selain menguntungkan, tapi juga memperindah halaman rumah, terlebih saat ia mendapatkan penghasilan atas kerja kerasnya. “ Ini tidak mengeluarkan modal sama sekali, modalnya hanya tenaga dan kemauan saja. Dulu saya pernah menjual hasil panen dengan harga murah, karena tidak tahu harga pasar. Waktu panen pertama saya menjual bakung/bawang daun seharga Rp10.000 per kg. Padahal waktu itu harganya sedang mahal hingga Rp. 30.000 per kg di pasar. Saya sangat menyesal telah menjualnya dengan harga murah. Ya beginilah kalo tidak tahu imformasi tentang pasar, tapi biarpun begitu tetap saya syukuri mungkin hanya itu rejeki saya ” tuturnya dalam Bahasa Sunda yang sekali-sekali dicampur bahasa Indonesia. Waktu panen pertama Teh NR mengatakan bahwa ia mendapatkan Rp. 100.000. Beberapa kali ia juga menjual kunyit dengan harga 5.000 per kg. Kali ini tanaman bakung manjadi primadona di pekarangannya.