Angin di bawah pondok, memaksaku memejamkan mataku karena di buai suara angin. Anak padi melambai, bau karat menyeruak ke daerah penciuman. Tapi hanya sedikit kalimat yang bisa kuungkapkan dengan melihat dan merasakan angin segar di tengah sawah. yang begitu luasnya seakan karpet permadani hijau membentang menyambut sang dewi padi untuk tumbuh di sana. Menguninglah wahai kau anak padi sang dewi kelak, sehingga mereka ayah ibumu akan merasakan panen raya.[content_protector password=”12345″] Baca Selangkapnya ⇒ Catatan Etnografi 14_Rina_160516[/content_protector]