Musibah Sakit, Representasi Krisis
Kali ini, aku menulis sebagian narasi dalam keadaan luka pasca kecelakaan motor menimpaku pada 30 Mei 2016. Ada beberapa luka di bagian telapak tangan, kedua lutut dan kaki kananku yang menyebabkanku tidak bisa banyak berjalan atau bergerak. IR sempat menangis dan merasa bersalah, sebab sebelumnya ia yang menyuruhku bersama Acil, untuk mengambil uang di ATM. Insiden itu terjadi sore hari saat perjalanan pulang setelah mengantar Acil ke ATM dan Apotek untuk membelikan suaminya obat di sekitar Sempaja. Suaminya, Kai menderita penyakit komplikasi yang dideritanya sejak 2 tahun lalu, dan telah beberapa kali bolak-balik ke rumah sakit namun tak kunjung sembuh-sembuh.[content_protector password=”12345″]Baca Selengkapnya =>Cat Etno 7_Sartika[/content_protector]